Erman Rajagukguk
Total kebutuhan energi nasional mencapai 60.000 megawatt. Nuklir pun dilirik untuk dijadikan sumber energi alternatif guna memenuhi kekurangan energi sebesar 25.000 MW.
Keinginan itu disuarakan kembali , baru-baru ini , oleh Menteri Riset , Teknologi , dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir. Presiden Joko Widodo dikabarkan tinggal memberi restu pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Apakah memang harus PLTN? Untuk Indonesia , sebaiknya rencana ini dibatalkan lantaran lebih besar mudaratnya daripada manfaatnya. Negeri ini masih memiliki sumber energi lain , dan Indonesia masih menghadapi kesulitan ekonomi.
Bocornya reaktor nuklir bukan mustahil , walaupun reaktor tersebut mendapat ketelitian dan pengamanan yang ketat. Bocornya reaktor nuklir terjadi di beberapa negara , menyerupai Three Mile Island (Harrisburg , Pennsylvania) Amerika Serikat , Rusia , dan Jepang.
Sewaktu reaktor atom Chernobyl , Rusia , bocor , warga Washington State (Negara Bagian AS di Pacific Norwest) khawatir sekali. Saya yang pada waktu itu sedang melanjutkan studi di Universitas Washington mencicipi bagaimana warga Seattle menghadapi kebocoran Chernobyl pada tahun 1986. Mereka khawatir akan turun hujan lantaran angin dari Rusia bertiup hingga ke Seattle.
Masyarakat diperingatkan jangan meminum air leding lantaran kemungkinan terkena radiasi (di AS air leding sanggup pribadi diminum) , jangan makan sayur-sayuran , buah-buahan , dan daging ternak lantaran kemungkinan ada radiasi akhir turun hujan (Seattle kota hujan). Ternak dikhawatirkan memakan rumput dan daun-daunan yang terkena air hujan.
Bencana Chernobyl ialah kecelakaan reaktor nuklir terburuk dalam sejarah. Partikel radioaktif dalam jumlah besar tersebar ke atmosfer di tempat Uni Soviet cuilan barat dan Eropa. Ribuan penduduk terpaksa diungsikan.
Akibat bocornya reaktor nuklir Fukushima di Jepang pada 2011 , yang disebabkan gempa dan tsunami , rakyat Jepang menjadi gelisah. Tingkat radiasi di tangki yang menyimpan air yang tercemar meningkat 18 kali lipat dan sanggup mengakibatkan kematian bagi seseorang sehabis empat jam.
Australia pernah khawatir jikalau Indonesia membangun reaktor nuklir di daerah Gunung Muria. Anginnya akan hingga ke Australia dan sanggup turun hujan di sana yang sanggup membawa radiasi nuklir.
Indonesia masih kaya sumber energi lain. Sebutlah , menyerupai tenaga surya (matahari) , geothermal (geotermal) , jeram , angin , dan ombak.
Masih banyak pilihan
Pemerintah diberitakan segera melaksanakan lelang pengadaan infrastruktur pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (matahari) tahun ini di beberapa kota besar , menyerupai Jakarta , Surabaya , kota besar di Aceh dan Bali. Pembangunan itu bukan di atas tanah , tetapi dipasang di atap sejumlah gedung instansi pemerintah. Hal ini sudah dipraktikkan di Kampung Yanggandur , Distrik Sota , Kabupaten Merauke , Papua (Kompas , 8 Juni 2015).
Indonesia yang banyak gunung berapi diperkirakan memiliki sumber energi tenaga geothermal (geotermal) yang melimpah. Dengan pemberian pemerintah Perancis dan Selandia Baru , Direktorat Vulkanologi , dan Pertamina melaksanakan survei pendahuluan. Hasilnya , terdapat 217 titik prospek geothermal di sepanjang jalur vulkanik mulai dari cuilan barat Sumatera terus ke pulau Jawa , Bali , Nusa Tenggara , dan kemudian membelok ke daerah utara melalui Maluku dan Sulawesi.
Secara keseluruhan jumlahnya mencapai 255 , yaitu 84 di Sumatera , 76 di Jawa , 51 di Sulawesi , 21 di Nusa Tenggara , 3 di Papua , 15 di Maluku , dan 5 di Kalimantan. Sistem geothermal di Indonesia umumnya merupakan sistem hidrotermal yang memiliki terperatur tinggi >225o C (Nenny Saptadji-ITB).
Negeri Belanda memakai tenaga angin untuk pembangkit listrik. Jika Anda berada di gedung bertingkat lima , di mana-mana terlihat kincir angin pembangkit listrik di daerah itu. Indonesia juga tidak kekurangan tenaga angin , terutama di daerah pantai selatan Sumatera , Jawa hingga pantai selatan Papua.
Penting bagi Indonesia , negara berpenduduk terbesar keempat dunia , untuk tetap konsisten kepada Traktat Pelarangan Menyeluruh Uji Coba Nuklir.
Jika Sonny Keraf menyampaikan PLTN ialah pilihan terakhir bagi Indonesia (Kompas , 13 Juni 2015) , saya sebaliknya , malah menolaknya sama sekali mengingat akhir yang timbul dari bocornya PLTN. Kita masih memiliki berlimpah-limpah tenaga surya (matahari) , geothermal (geotermal) , angin , dan ombak. Hukum di samping membuat keadilan juga berfungsi memperlihatkan kesejahteraan kepada masyarakat. Teknologi nuklir yang sanggup menimbulkan radiasi menjadikan kesengsaraan , bertentangan dengan tujuan hukum.
Erman Rajagukguk; Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia
0 Response to "Kumpulan Opini Kompas: Energi Nuklir Dan Mudaratnya"